-di Taman Arcawinangun
di bawah pohon kersem
aku tahu
kemana usia berlabuh
gadis-gadis kecil berlarian, mengejar matahari
melewati ritus pemakaman perawan
yang mati siang tadi
dengan taburan kembang
diwakili kesucian kembar mayang
; di taman mengarah senja, sepasang pacar tertawa
bermain ayunan, menghadap taman kamboja
didiskusikannya tentang hari kenduri
mengarak dua kembar mayang
gadis kecil berlarian, membawa papan congklak
menuju gazebo taman
“sepasang pacar, apa yang sedang kau cari
ambil saja di depan nisan itu.”
“sialan!”
dan aku kejatuhan buah kersem
meluncuri rambutku, menuju selokan
yang tiba-tiba mengair bau anyir
; mungkin dari seorang perawan!
Purwokerto, September 2014