__sebuah nama
/
Aku menulis
namamu
di selembar
kertas yang dilipat
serupa
perahu
sedang di balik
jendela, hujan sekarat
aku menyemat
rindu
tiap helai
tirainya
kepadamu
//
perahu kertas
kuhanyutkan
dari selokan kampus
biar berlabuh
di muaramu
dalam doa subuh
yang bergemuruh
dalam doa duha yang merupa cahaya
dalam doa dan sujudku
di kedalaman niscaya
sebuah nama
Purwokerto, 21 Desember 2014
*puisi ini dimuat di Haluan padang edisi 17012015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar