Tulisan
ini sangat tidak penting. Saya sarankan jangan dibaca. Tapi jika mata Anda
memaksa untuk membacanya, itu terserah. Saya tidak bertanggung jawab atas
kekecewaan Anda.
Akhir-akhir
ini saya penat. Keinginan untuk bebas dari segala ikatan pun merayu saya. Begini
saja: orang yang mengerti masa depan itu merasakan apa yang sedang ia tempati dan
orang-orang yang ia temui adalah tepat baginya. Sementara saya tidak merasa
cocok sejak awal. Iya, sejak awal. Tetapi kok keterusan, itu entah kenapa.
Aku
: aku minta maaf. Aku mau mundur di
tengah jalan.
Han : apa pertimbanganmu?
Aku
: aku tidak pernah bisa membagi
sebuah pikiran, memecah sebuah kepastian. Aku mesti memilih antara dua
kewajiban yang telah kubuat sendiri. Sebatang pohon bisa ditebang. Begitupun janji.
Asal dibicarakan.
Han : tidak boleh, fa.
Aku : Putus adalah sebuah keputusan paling
komitmen.
Han : kau sedang apa? Sedang memikirkan apa? Sebuah
penelitian dari LPPM, Skripsi, Peksimida, KKN, … Lalu apa? Menangis sendirian,
delusi, rambut rontok, apa kau sakit? ……
Aku : aku butuh waktu untuk mengerjakan itu
semua. Biarkan aku sendiri.
Han : kau ingin apa? Marmut yang
imut, boneka yang beraneka, atau …
Aku : sebab aku ingin sendiri. Itu saja.
Han : setiap orang punya tanggungjawabnya
masing-masing. Setiap tanggungjawab adalah kesunyian masing-masing. Setiap kesunyian
perlu disandarkan kepada kekasih masing-masing. Sekarang, kau mau bilang apa?
purwokerto, 13/07/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar