Remaja mana sih,
yang nggak pernah ngerasain jatuh cinta? Pasti semua orang ya pernah lah. Atau,
bahkan sering ya. Karena, rasa itu emang sebuah fitrahnya manusia. Pernah
denger nggak lagu yang syairnya kayak gini;
Rasa cinta pasti
ada
Pada makhluk yang
bernyawa
Dari dulu hingga
kini
Tetep suci dan
abadi
Takkan hilang
selamanya
Sampai datang
akhir masa
Renungkanlah....!!!
Elo tau nggak
lagunya? Kalau nggak, ya amati aja deh syairnya. Perasaan cinta nggak Cuma ada
pada manusia doang. Tetapi semua makhluk yang masih hidup, yang masih bernyawa,
dan masih normal. Tentu punya rasa cinta. Saking abadinya rasa cinta, kalau mau
dibahas tiga hari tiga malem berturut-turut ya nggak akan pernah habis.
Pokoknya mau tiap hari ngebahas cinta mulu, nggak akan pernah habis tuh cerita.
Apalagi nih,
remaja yang lagi punya ketertarikan lawan jenis. Wa waaw.. Mau cerita apa aja
tiap hari tentang seorang yang disukai itu ya, kayaknya nggak bosan-bosan. Ya
karena itulah cinta.
Perasaan itu
timbul dikarenakan adanya perikan yang dititipkan dari Sang Maha Cinta dong
tentunya. Yaitu, ar-rahman yang atinya Maha Pengasih, dan ar-rahiim yang
artinya Maha Penyayang. Itulah asal muasal cinta berada pada makhluk yang
bernyawa. Bahkan tumbuhan sekalipun (bernyawa kan).
Elo jatuh cinta?
Wajar aja dong. Yang nggak wajar adalah ketika elo nggak pernah ngerasain jatuh
cinta itu sendiri. maka kalau begitu, satu kata yang harus gue ucapin; “kasian
deh elo”. Heheey.
Yup. Jatuh cinta
atau fall in love itu, haruslah kita mengerti apa sih maknanya. Satu pertanyaan
buat elo. Kenapa kata jatuh berada di depan kata cinta? Jatuh kan melambangkan
sebuah kesakitan dan keterpurukan. So, apakah kalau ngerasa cinta lalu akan
membuat kita sakit yang dikarenakan jatuh itu?
Ya emang sih,
kalau lagi awalnya cintaaa banget sama seseorang, membuat segala sesuatu
menjadi indah. Coba aja liat orang yang biasanya cemberut mulu. Kalau dia lagi
waktunya jatuh cinta, mesti wajah merekah, marah tak lagi meruah, dan
sebagainya.
Tapi, coba aja
liat orang yang lagi putus cinta, aw! Senyum digulung, nyebelinnya minta ampun.
Beda banget dan sangat kontras. Dan, itulah betapa dahsyatnya cinta.
Ya, wajar sih
wajar. Akan tetapi, bila elo lagi ngerasa jatuh cinta atau lagi putus cinta, juga
yang wajar-wajar aja. Kan yang sedang-sedang itu indah. Wkkk. Sebenernya sih,
dalam hadits Rasulullah saw. bersabda,
“Cintailah apa
yang kamu cintai sewajarnya saja, karena bisa saja suatu saat nanti ia akan
menjadi orang yang kamu benci. Bencilah yang kamu benci juga sewajarnya saja,
karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu.” (HR. Tirmidzi)
Nggak usah lah
terlalu lebay untuk mencintai dan membenci seseorang. Elo mungkin lagi
ngejalanin pacaran sama seseorang. Mungkin saat ini elo ngerasa cinta dan suka
banget sama dia. Pertanyaannya: apakah elo yakin, cinta yang elo jalin itu akan
langgeng terus, sampai pada pernikahan dan langgeng sampai mati dan sampai
akhirat? Belum tentu.
Terus buat elo
yang ngerasa ada seseorang yang elo anggap sebagai musuh bebuyutan. Apa iya,
selamanya akan begitu? Siapa tahu suatu saat dia akan menjadi kekasihmu di
dunia sampai akhirat. So so lah..
Gue juga masih
teen. Dan, gue juga punya perasaan begitu. Terkadang, ngerasa risih deh kalau
ada pasangan sejoli yang lagi mojok (mojok nggak berarti di pojok). Aduh,
kayaknya kok jauh banget dari yang namanya ajaran Islam. Kalau elo cinta, boleh
lah cinta. Elo pacaran, boleh lah pacaran. Tapi, cinta dan pacaran yang
bagaimana dulu yang diperbolehkan? Nggak hanya agama saja yang membentengi. Ada
etika sosial, etika budaya, juga ada norma yang harus elo sadari.
Dalam Al-Qur’an
Allah Berfirman, “dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu
perbuatan yang keji dan suatu perbuatan yang buuk” (QS. Al-Isra: 32)
Nah ngedeketin aja
udah nggak boleh. Apalagi sampai melakukannya. Makannya, kalau cinta, ya jaga
diri lah. Tau diri lah. Ya jaga kehormatan elo, dan kemuliaan elo. Jangan
sampai deh, elo nista gara-gara cinta. Adaw!
Sampai jumpa, dan
salam cinta! J J